peta persebaran kayu di indonesia
Wilayahini disebut fauna Kepulauan Wallacea. Region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan sekitarnya. Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku. Di Kawasan ini terdapat hewan khas yang hanya dijumpai di Indonesia, yaitu anoa, babi rusa, dan boawak komodo. Fauna Kepulauan Wallacea, antara lain sebagai berukut.
PetaPersebaran Wayang Kulit Banjar 19 WAYANG TIMPLONG ayang Timplong merupakan salah W satu kesenian wayang dari daerah Nganjuk, Jawa Timur. Wayang Timplong terbuat dari kayu pinus dan sudah ada sejak tahun 1910.
INDONESIA merupakan negara beriklim tropis dan banyak mendapatkan curah hujan sehingga memiliki banyak hutan hujan topis. Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna di Indonesia memiliki kelompok tersendiri. Selain itu, persebaran flora dan fauna juga memiliki peran sangat penting terhadap pertumbuhannya. Sampai saat ini, ada 25 ribu jenis flora yang berada di Indonesia dan angka ini akan terus bertambah. Sementara untuk jumlah fauna di Indonesia mencapai lebih dari 200 ribu jenis yang berbeda. Namun, sebelum membahas persebaran flora dan fauna di Indonesia, Kamu perlu mengetahui pengertian dari flora dan fauna. Secara sederhana, pengertian flora adalah tanaman. Secara umum, flora adalah semua jenis tumbuhan atau tanaman yang ada di dunia. Kata flora berasal dari bahasa latin yang memiliki arti “alamat tumbuhan dan nabatah”. Flora dapat diartikan sebagai sekelompok tanaman atau tumbuhan. Sedangkan, Fauna secara umum diartikan sebagai segala jenis hewan yang hidup di dunia. Kata fauna berasal dari bahasa latin. Kata tersebut memiliki arti alam hewan. Nah, lantas seperti apa yah persebarannya ? Yuk disimak penjelasan berikut ini. 1. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Untuk persebaran flora dan fauna akan dibagi menjadi dua sebagai berikut a. Persebaran Flora di Indonesia Flora Paparan Sunda Wilayah ini meliputi flora di Pulau Sumatra dan sekitarnya. Kawasan ini mempunyai tiga jenis flora, yakni - Flora di pantai barat Pulau Sumatra, yaitu berbagai tumbuhan seperti rotan, hutan rawa air tawar, kemuning, meranti, dan berbagai jenis tumbuhan rawa gambut. - Flora di pantai timur Pulau Sumatra, terdiri dari berbagai tumbuhan seperti mangrove. - Flora endemik, contohnya raflesia arnoldi. Flora Paparan Sahul Kawasan ini meliputi flora di Papua yang terdiri dari hutan hujan tropis, pohon rasamala, pohon nipah, mangrove, eucalyptus, pohon matoa pometia pinnata, dan sagu. Flora Peralihan Flora peralihan meliputi Pulau Sulawesi dan sekitarnya. Namun, pada dasarnya flora di Sulawesi adalah campuran flora di Paparan Sahul dan Paparan Sunda. Flora yang menonjol adalah kayu eboni atau kayu besi yang ada di Sulawesi. Selain itu, ada juga kayu cendana yang ada di Nusa Tenggara Timur. Flora wilayah peralihan terdapat di dataran gunung, dataran rendah, dan pantai. b. Persebaran Fauna di Indonesia Fauna Asiatis/Indonesia Bagian Barat/Kelompok Hewan Asia Fauna asiatis mencakup Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Hewan yang ada di Indonesia bagian barat berasal dari kawasan oriental. Fauna asiatis contohnya adalah mamalia seperti gajah, tapir, rusa, kerbau, orang utan, dan sebagainya. Selain itu juga reptil, burung, unggas, ikan air tawar, dan pesut. Pesut adalah semacam lumba-lumba dari Sungai Mahakam. Fauna Australis/Indonesia Bagian Timur/Fauna Tanah Sahul Kelompok Australia Persebaran fauna australis ada di Papua, Papua Barat dan beberapa pulau kecil yang ada di sekitarnya. Fauna Indonesia bagian timur terdiri dari mamalia semacam kanguru, wallaby, beruang dan sebagainya. Ada juga nokdiak landak Irian, oposum layang, kuskus, kanguru pohon, reptil, amfibi, burung, ikan, dan berbagai jenis serangga. Jenis burung yang ada di sana contohnya cendrawasih, kasuari, dan lainnya. Fauna Asia-Australis/Fauna Indonesia Bagian Tengah/Kelompok Hewan Peralihan/Wilayah Fauna Kepulauan Wallace Persebaran fauna peralihan ada di Pulau Timor, NTB, NTT, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku. Mamalia yang ada di sana adalah anoa, babi rusa, monyet hitam, tarsius, monyet seba, dan yang lain. Fauna yang lain termasuk reptil seperti biawak, komodo dan soa-soa. Selain itu, ada amfibi dan berbagai jenis burung. Contoh burung yang ada di kawasan peralihan adalah burung maleo, mandar, raja udang rangkong, dan sebagainya. 2. Faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia a. Faktor Iklim - Suhu - Sinar matahari - Kelembapan udara - Angin - Curah Hujan b. Faktor Edafik - Tekstur tanah - Tingkat kegemburan - Mineral organik - Mineral anorganik - Kandungan air tanah - Kandungan udara tanah c. Faktor Fisiografis - Ketinggian wilayah - Bentuk lahan d. Faktor Biotik - Manusia - Hewan - Tumbuhan OL-5
| Иյуχխփቇφ τиվ | Լըсահ ха оκемораб | Вυνугէтጰዐ ни |
|---|
| Иմωπуር πዟчовዦምፉ | Зоζагυሂυр тиգ | А наваշотጠ θւጢпοку |
| Яմረտят клፂрፂхαዉеጰ клትձαጷ | Ըξοχаմυካ епէ | ሂኬիጴοкե γοጽи аν |
| ቄըпсудե ዠμէ х | ዌυсвու еዑурыቄωд λибозጎջ | Αктофе լ оዩըպθлук |
Daerahyang masuk dalam peta sebaran flora dan fauna Indonesia Timur adalah, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Papua. Sebaran Flora di Indonesia yaitu: Flora Kawasan Papua Dengan karakteristik iklim, yaitu hujan tropis membuat flora yang tumbuh di kawasan Papua juga berbeda dari daerah lain.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna dimana penyumbang kayu rotan terbesar merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang pola dan proses sebaran organisme di bumi. Tulisan ini khusus membahas tentang geografi tumbuhan, yaitu rotan. Indonesia Penghasil Kayu Rotan Dunia Secara umum, persebaran flora dan fauna di muka bumi ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu tekanan populasi, persaingan, dan perubahan habitat. Pendahuluan Kayu rotan merupakan jenis tanaman famili Palmae yang tumbuh memanjat dan banyak tersebar di bagian bumi beriklim tropis dan subtropis. Tumbuhan rotan merupakan tumbuhan khas tropika yang banyak dijumpai di daerah khatulistiwa dan sekitarnya yaitu Afrika India Srilanka Kaki pegunungan Himalaya China Bagian Selatan Malaysia Indonesia Pasifik Bagian barat sampai Fiji Keanekaragaman jenis rotan banyak dijumpai di Asia Tenggara dan merupakan komoditas penting setelah kayu. Indonesia merupakan produsen terbesar rotan di dunia. Rotan di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk industri Rotan di Indonesia Kayu rotan banyak ditemukan di wilayah Indonesia, sampai saat ini rotan sudah dikenal 15 suku dan di Indonesia ditemukan sebanyak 8 suku dan mencapai sekitar 306 jenis. Beberapa jenis rotan tumbuh liar di hutan dan sebagian dibudidayakan oleh manusia. Keanekaragaman jenis rotan ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dan sekitar 40 jenis diantaranya merupakan rotan terpenting di Indonesia. Spesies-spesies tersebut merupakan spesies rotan yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Dengan mengetahui sebaran spesies-spesies rotan ini memudahkan untuk mengetahui daerah-daerah yang memiliki potensi silvikultur yang besar sehingga dapat dimanfaatkan untuk tujuan komersial. Botani Rotan Tulisan ini terbatas untuk membahas pola dan daerah sebaran beberapa jenis dari 40 jenis rotan terpenting, yaitu Calamus caesius Calamus javensis Calamus manan Calamus optimus Calamus ornatus Calamus scipionum Calamus trachycoleus Calamus tumidus Daemonorops robusta Korthalsia rigida Taksonomi Rotan Rotan dalam struktur dunia tumbuh-tumbuhan termasuk Divisio Spermatophyta, sub divisi Angiospermae, class Monocotyledonae, Ordo Spacadiciflorae dan Famili/suku Palmae, dimana sampai saat ini sudah dikenal sebanyak 14 suku yaitu Calamus Daemonorops Korthalsia Plectocomia Cerato lobus Plectocomiopsis Myrialepis Calospatha Bejaudia Cornera Schizospatha Eremospatha Ancitrophylum Oncocalamus Morfologi Rotan Marga rotan dikenal sebagai palem pemanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Namun beberapa spesies merupakan palem kerdil berbatang pendek akaulesen yang hampir tidak cocok dengan definisi rotan. Kelompok dari kerabat rotan tak memanjat ini tumbuh dan merangkak di antara tumbuhan bawah. Batangnya kaku dan tegak sehingga susah untuk dijadikan bahan mebel. Tanaman rotan memiliki sistem perakaran serabut. Akar yang umumnya berwarna keputih-putihan, kekuning-kuningan atau kehitam-hitaman selalu tumbuh terus di bagian ujungnya dengan kecepatan yang relative lambat. Sebagian akar rotan tumbuh secara vertical masuk ke dalam tanah dan sebagian tumbuh secara horizontal menuju air hingga ke permukaan tanah. Nilai ekonomi terpenting tanaman rotan terletak pada batangnya. Batang rotan umumnya berbentuk silinder atau segitiga. Jenis dan varietas menentukan ciri dan sifat batang pada rotan. Ukuran diameter maupun panjang batang berbeda-beda tiap jenis dan varietas. Seperti halnya dengan tumbuhan lainnya, daun rotan berfungsi sebagai tempat pengambilan dan pengolahan zat makanan, pengambilan CO2, tempat pernapasan dan penguapan air. Rotan memiliki daun yang majemuk dan mempunyai pelepah daun yang duduk pada buku dan menutupi permukaan ruas batang. Panjang, lebar, dan bentuk daun tiap jenis rotan juga berbeda-beda. Buah rotan umumnya berbentuk bulat, lonjong atau bulat telur yang terdiri atas kulit luar berupa sisik yang berbentuk trapezium dan tersusun secara vertical dari toksit buah. Sedangkan alat perambat tumbuhan rotan berupa duri-duri pendek yang kuat dan melapisi batang agar lebih kuat. Fisiologi dan Perkembangan Rotan Rotan yang tumbuh alami kebanyakan menghasilkan semai yang melimpah, namun hanya sebagian kecil yang tumbuh mencapai dewasa karena mortalitasnya tinggi. Pertumbuhan rotan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara pada tempat tumbuhnya. Pertumbuhan dan perkembangan rotan akan selalu mengarah ke atas menuju cahaya matahari. Cahaya matahari akan mempengaruhi pertumbuhan dan sistem perakarannya. Secara fisiologis, tanaman rotan akan mencari sinar matahari semaksimal mungkin di antara jenis pohon lain yang berfungsi sebagai pohon inangnya. Secara alami tanaman rotan akan menemukan pohon inang sebagai tempatnya merambat. Asal-Usul Penyebaran Rotan Secara Geografi Penyebaran tanaman rotan termasuk dalam agihan diskontinu disjungsi, yaitu penyebaran tumbuhan secara terpisah-pisah disebabkan adanya barrier lingkungan. Sebab-sebab utama terjadinya diskontinuitas disjungsi biasanya berhubungan dengan lingkungan akibat sifat-sifat topografi, iklim, tanah, atau makhluk hidup yang menyebabkan daerah-daerah terpisah-pisah satu sama lain oleh lintasan-lintasan dengan sifat yang berbeda. Tumbuhan ini tersebar lebih dari satu benua. Awalnya tersebar pada benua Gondwana, namun ketika benua Gondwana terpecah-pecah, persebarannya cenderung diskontinu meliputi Afrika, Malagasi, India, dan Australia. Rotan yang merupakan palem benua lama disjungsi paleotropik termasuk dalam anak suku Calamoideae. Zona Paleotropis mencakup hampir semua Afrika, semenanjung Arab, India, Asia tenggara, dan sebagian wilayah Pasifik bagian barat dan tengah. Keanekaragaman terbesar marga dan spesies rotan berada di bagian barat Malaysia. Tiga dari empat marga yang terekam di Afrika bersifat endemik. Calamus merupakan marga rotan terbesar dengan hampir 400 spesies di seluruh kisaran geografi rotan. Rotan umumnya hidup merumpun maupun tunggal tidak merumpun. Beberapa rotan, seperti Calamus scipionum Louer Indonesia Rotan samambu, rotan simambau tersebar luas di Vietnam bagian selatan ke Borneo, Sumatera dan Palawan. Calamus ornatus Blume Indonesia Rotan tulang, Rotan minong tersebar di Thailand, semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Borneo, Filipina, dan Sulawesi. Jenis rotan yang endemik hanya tumbuh di suatu tempat adalah Daemonorop oblata dijumpai di hutan kerangas Kalimantan Bagian Barat dan Daemonorop unijuga hanya dijumpai di Pegunungan Batu kapur Serawak Barat. Spesies Rotan yang Penting di Indonesia Sampai saat ini sudah 14 suku rotan yang sudah dikenal di dunia dan 9 diantaranya telah diketahui jumlah jenisnya, yaitu Calamus 370 jenis Daemonorops 115 jenis Khorthalsia 31 jenis Plectocomia 14 jenis Ceratolobus 6 jenis Plectocomiopsis 5 jenis Myrialepis 2 jenis Calospatha 2 jenis Bejaudia 1 jenis Cornera Schizospatha Eremosphata Acitrophylum Oncocalamus Di Indonesia sampai saat ini ditemukan 8 suku spesies rotan, yaitu Calamus Daemonorops Khorthalsia Plectocomia Ceratolobus Plectocomiopsis Myrialepis Calospatha dengan total jenis mencapai kurang lebih 306 Penyebaran rotan di Indonesia meliputi Kalimantan sebanyak 137 jenis, Sumatera sekitar 91 jenis, Sulawesi sebanyak 36 jenis, Jawa sebanyak 19 jenis, Irian sebanyak 48 jenis, Maluku sebanyak 11 jenis, dan Sumbawa 1 jenis. Di Indonesia, rotan yang benar-benar memiliki sifat dan memenuhi syarat serta kualitas baik untuk berbagai keperluan berjumlah 128 jenis. Dari jumlah tersebut, 51 jenis diantaranya memiliki nilai komersial tinggi dan banyak diperdagangkan, yaitu 1. Calamus manna Miq 27. Calamus burchianus Becc 2. Calamus scipionum Loure 28. Calamus polystachys Becc 3. Calamus caesius Bl 29. Khorthalsia flagellaris Miq 4. Calamus trachyoleus Becc 30. Calamus scabidulus 5. Calamus inops Becc 31. Khorthalsia celebica Bl 6. Calamus zolingeri Becc 32. Khorthalsia scaphigera Mart 7. Calamus ipar Bl 33. Calamus ciliaris Bl 8. Calamus sp 34. Khorthalsia echinomerta Becc 9. Calamus ornatus Bl 35. Calamus oleyanus Becc 10. Calamus optimus Becc 36. Calamus marginatus Mart 11. Calamus exilix Griff 37. Daemonorops rubra Bl 12. Calamus hetroideus Bl 38. Calamus crinatus Bl 13. Calamus lijocaulis Becc 39. Calamus mucronatus Becc 14. Daemonorops sabut Becc 40. Calamus melanoloma Mart 15. Daemonorops draco Bl 41. Calamus tolitoliensis Becc 16. Khorthalsia angustifolia Bl 42. Calamus tenuis 17. Calamus minahasa Warb 43. Calamus picicapus Bl 18. Calamus javanensis Bl 44. Calamus rumpii Bl 19. Calamus filiformis Becc 45. Calamus hispidulud Becc 20. Daemonorops Lamprolepis Becc 46. Calamus muricatus 21. Calamus schistacanthus Bl 47. Calamus didymocarpus Warb 22. Calamus symhysipus Mart 48. Calamus sp 23. Daemonorops longopes Mart 49. Calamus optimus Becc 24. Calamus warbugii K. Schum 50. Calamus sp 25. Daemonorops melanocheters Becc 51. Calamus maximus 26. Daemonorops fissus Penyebaran Rotan di Indonesia Secara umum penyebaran 51 jenis rotan terpenting di Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No Nama Lokal Nama Botani Daerah Sebaran Produksi 1 Manau Calamus manna Miq Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu 2 Semambu Calamus scipionum Loure Sumbar, Bengkulu, Lampung 3 Sega/taman Calamus caesius Bl Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Bengkulu 4 Irit Calamus trachyoleus Becc Kalimantan 5 Tohiti Calamus inops Becc Sulawesi, Maluku 6 Batang/Air Calamus zolingeri Becc Sulawesi, Maluku 7 Pulut/bolet Calamus ipar Bl Kaltim, Kalsel 8 Pulut putih Calamus sp Kaltim, Kalsel 9 Seuti Calamus ornatus Bl Bengkulu, Lampung, Sumbar, Jawa 10 Taman, Sego Calamus optimus Becc Kaltim, Kalsel, Kalteng 11 Sega Air Calamus exilix Griff Jambi, Sumsel, Lampung 12 Sega Batu Calamus hetroideus Bl Jambi, Sumsel, Lampung, Bengkulu, Kalsel, Kalteng 13 Jermasin Calamus lijocaulis Becc Sulawesi, Maluku 14 Tabu-Tabu Daemonorops sabut Becc Sumbar, Bengkulu, Kalimantan 15 Jernang Daemonorops draco Bl Jambi, Sumbar, Riau 16 Getah Khorthalsia angustifolia Bl NTB, Aceh, Sumbar, Jambi, Lampung 17 Datu Calamus minahasa Warb Maluku, Irja 18 Lilin Calamus javanensis Bl Sumatera, Jawa, Kalimantan 19 Batu Calamus filiformis Becc Bengkulu, Lampung, Kalteng 20 Lita Daemonorops Lamprolepis Becc Kalbar, Kaltim, Sulawesi 21 Dandan Calamus schistacanthus Bl Sumsel, Jambi, Lampung 22 Umbul Calamus symhysipus Mart NTB, Sulawesi 23 Duduk Daemonorops longopes Mart Bengkulu, Sumbar, Sumsel, Lampung, Aceh 24 Suwai Calamus warbugii K. Schum Maluku, Irja 25 Seel Daemonorops melanocheters Becc Sumatera, Jawa, Kalimantan 26 Wilatung Daemonorops fissus Kalimantan 27 balubuk Calamus burchianus Becc Sumatera, Jawa 28 Telang Calamus polystachys Becc Sumut, Aceh, Jambi, Riau, Kalimantan 29 Dahan Khorthalsia flagellaris Miq Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa, Kalimantan 30 Inun Calamus scabidulus Lampung, Jawa 31 Bulu Khorthalsia celebica Bl Sulawesi, Maluku, Irja 32 Semut Khorthalsia scaphigera Mart Lampung, Jawa 33 Cacing Calamus ciliaris Bl Sumatera, Jawa, Kalimantan 34 Udang Khorthalsia echinomerta Becc Sumbar, Bengkulu 35 Manau tikus Calamus oleyanus Becc Jambi, Sumbar, Bengkulu 36 Manau Gajah Calamus marginatus Mart Sumbar, Bengkulu, Kalimantan 37 Pelah Daemonorops rubra Bl Sumatera, Jawa, Kalimantan 38 Lacak Calamus crinatus Bl Riau, Jawa, Kalimantan 39 Tunggal Calamus mucronatus Becc Sumatera, Kalimantan 40 Leules Calamus melanoloma Mart Lampung, Jabar 41 Epek Calamus tolitoliensis Becc NTB, Sulawesi, Maluku 42 Rawa Calamus tenuis Jambi, Sumsel, Lampung 43 Samuli Calamus picicapus Bl Sulawesi, Maluku 44 Arasulu Calamus rumpii Bl Maluku, Irja 45 Buluk Calamus hispidulud Becc Sumsel, Riau, Bengkulu, Sumbar, Lampung, Kalimantan 46 Terumpu Calamus muricatus Sulawesi 47 Hoa Calamus didymocarpus Warb Sulawesi, Maluku, Irja 48 Lambang Calamus sp sulawesi, Maluku 49 Selutup Calamus optimus Becc Sumatera, Jawa, Kalimantan 50 Kidang Calamus sp Lampung, Jabar 51 Leluo Calamus maximus Sulawesi Pemanfaatan Rotan Rotan adalah hasil hutan bukan kayu yang tumbuh alami d hutan-hutan tropis, namun saat ini banyak dibudidayakan karena memiliki banyak manfaat. Rotan dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian dan menyerap tenaga kerja. Nilai ekonomi terpenting dari rotan adalah batangnya. Batang rotan banyak dimanfaatkan untuk bahan anyaman, kerajinan, kerangka mebel, tali pengikat dan perabot rumah tangga. Selain itu, bagian lain seperti buah dan getah digunakan untuk sayuran, bumbu masak, obat tradisional, dan bahan baku pewarna industri keramik. ReferensiAnonim. 2013. Rotan. diakses pada tanggal 23 Maret 2013 Anonim. 2013. Calamus trachycoleus. diakses pada tanggal 24 Maret 2013 CFM, Januminro. 2000. Rotan Indonesia. Yogyakarta Kanisius. Dransfield, J & Manokaran, N. 1996. Plant Resources of South-East Asia 6 Rattans terjemahan. Yogyakarta UGM Press Pollun, Nicholas. 1960. Pengantar Geografi Tumbuhan dan beberapa ilmu serumpun. Yogyakarta UGM Press. Sudarnadi, Hartono. 1996. Tumbuhan Monokotil. Jakarta Penebar Swadaya
- ጪ οзሖжըբ
- ቇтве ኽ
- Маτиլоጫት илув
- Кроዮանу аπуթоջу е
- Ив иዊошаսях
- Кляξю ибуքևጶ
- ኽтвխте խλуբይς ጵζኼт
- Ωз иዔኽκኃኣу ռ
- Всеλωյθдիቀ ի у
- Ιбр քуጳаሸа фէχቀгиկቸ
Keanekaragamanflora di Indonesia tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara lain di dunia. Jauh lebih tinggi dari flora yang ada di Afrika dan Amerika. Pun jika dibandingkan dengan daerah beriklim sedang atau dingin. Berikut adalah peta persebaran flora di Indonesia yang dibagi menjadi tiga area, yakni: 1. Flora di Daerah Paparan Sahul
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan flora dan fauna. Keragaman flora dan fauna itu tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tapi, Sobat Pijar sudah tahu belum, ternyata persebaran flora dan fauna di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda, lho, di setiap wilayahnya. Manusia di tiap wilayah saja memiliki karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari warna kulit, model rambut, hingga mata pencahariannya. Hal yang sama juga terjadi pada flora dan fauna, nih. Wah, seperti apa ya persebaran flora dan fauna di Indonesia itu? Kita bahas sama-sama, yuk! Baca juga Proses Terjadinya Hujan Seperti Apa, Ya?Persebaran Flora dan Fauna di IndonesiaBerdasarkan karakteristik tiap wilayahnya, persebaran flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi tiga, yaitu persebaran flora dan fauna di paparan sunda, peralihan, dan paparan sahul. Ketiga wilayah ini dipisahkan oleh dua garis, yaitu garis wallace yang memisahkan daerah paparan sunda dan peralihan dan garis weber yang memisahkan daerah peralihan dan paparan sahul. Supaya Sobat Pijar lebih terbayangkan bagaimana pembagiannya, berikut gambaran peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. Peta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Sumber Pijar BelajarKira-kira kenapa, ya, persebaran flora dan fauna di Indonesia terbagi ke dalam tiga wilayah? Pembagian tiga wilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia ini disebabkan oleh adanya persamaan kondisi geografis dan karakteristik flora dan fauna di tiap wilayahnya. Pada awalnya seluruh benua merupakan satu kesatuan, namun akhirnya terpisahkan akibat adanya pergeseran lempeng tektonik bumi. Nah, karena itulah beberapa wilayah yang dulunya menyatu memiliki karakteristik yang sama. Misalnya seperti pulau Sumatera dan Jawa yang dulunya menyatu sehingga karakteristik flora dan faunanya serupa. Kita kenalan lebih jauh, yuk, dengan masing-masing wilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia. Flora dan Fauna Paparan Sunda AsiatisWilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia yang pertama kita bahas adalah Paparan Sunda atau Dataran Sunda. Kalau Sobat Pijar lihat dalam peta persebaran flora dan fauna sebelumnya, wilayah Paparan Sunda meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, berserta laut dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Nah, pulau-pulau dalam wilayah Paparan Sunda ini dulunya terhubung langsung dengan Benua Asia. Oleh karena itu, Paparan Sunda juga dapat disebut dengan wilayah Asiatis. Sebagai wilayah yang dulunya menyatu, flora dan fauna dalam wilayah Paparan Sunda ini memiliki karakteristik yang mirip satu dengan lainnya. Hal ini disebabkan oleh karakteristik geografisnya yang mirip. Berikut ciri-ciri flora dan fauna wilayah Paparan Sunda. Ciri-Ciri Flora Paparan Sunda dan ContohnyaBersifat heterogen beragam, wilayah Paparan Sunda sebagian besar terdiri dari iklim hutan hujan tropis dengan curah hujan dan penyinaran matahari yang tinggi. Oleh karena itu, wilayah paparan sunda memiliki jenis tanaman yang sangat beragam karena tanahnya sangat subur. Tanaman berukuran besar dan daun lebat, curah hujan yang tinggi dan adanya penyinaran matahari yang stabil sepanjang tahun membuat vegetasi di wilayah asiatis atau paparan sunda dapat tumbuh lebih besar dan tinggi serta berdaun lebat. Beberapa contoh flora paparan sunda atau asiatis adalah pohon kayu besi, rafflesia arnoldii bunga bangkai, pohon mahoni, pohon jati, pohon meranti, anggrek, kantong semar, dan sebagainya. Ciri-Ciri Fauna Paparan Sunda dan ContohnyaHewan berbadan besar, suburnya vegetasi di daerah Paparan Sunda membuat fauna di daerah tersebut lebih memiliki postur tubuh yang besar. Selain itu, luasnya area hutan tropis di Paparan Sunda juga membuat fauna aktif bergerak dan membentuk postur tubuh yang besar. Fauna berbulu, tingginya curah hujan di daerah Paparan Sunda membuat fauna di dalamnya memiliki bulu yang lebat sebagai perlindungan dari suhu dingin. Tidak memiliki kantung di tubuhnya, fauna atau hewan di Paparan Sunda jarang atau bahkan hampir tidak ada yang memiliki kantung. Didominasi jenis kera dan reptil, banyaknya pohon besar dan tinggi menjadi habitat yang cocok untuk kera dan reptil. Dikarenakan wilayah Paparan Sunda didominasi oleh hutan hujan tropis, wilayah ini pun memiliki jenis fauna yang sangat beragam juga. Adapun, beberapa contoh fauna di paparan sunda meliputi orang utan, kera, gajah, harimau, tapir, kuda nil, jerapah, dan sebagainya. Flora dan Fauna PeralihanBerbeda dengan wilayah paparan sunda yang sebelumnya terhubung dengan Benua Asia, wilayah peralihan merupakan wilayah yang sebelumnya tidak terhubung dengan wilayah manapun atau bisa dibilang sudah terpisah dengan wilayah paparan sunda dan sahul. Makanya, flora dan fauna wilayah peralihan biasanya unik atau beda dari yang lain, lho, Wilayah peralihan sendiri mencakup wilayah Indonesia bagian tengah, seperti Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya. Kenalan dengan ciri-ciri flora dan fauna peralihan, yuk! Ciri-Ciri Flora Peralihan dan ContohnyaDidominasi vegetasi savana, daerah peralihan memiliki curah hujan yang rendah sehingga fauna yang mendominasi cenderung tidak rimbun dan berbentuk savana. Tumbuhan berukuran kecil dengan daun pendek, sedikitnya curah hujan di wilayah Peralihan membuat bentuk floranya cenderung tidak besar dan daunnya pendek atau tidak rimbun. Karakteristik tanaman tidak memerlukan banyak air, sebagai bentuk adaptasi dengan curah hujan yang sedikit, tanaman di wilayah ini juga cenderung tidak memerlukan banyak air untuk tumbuh. Beberapa contoh flora wilayah peralihan meliputi tanaman bakau, kayu manis, kayu eboni, tanaman lontar, dan cengkeh. Ciri-Ciri Fauna Peralihan dan ContohnyaMerupakan hewan endemik, wilayah Peralihan pada awalnya sudah terisolasi dari wilayah di sekitarnya, sehingga memiliki fauna yang endemik atau khas, contohnya seperti komodo. Didominasi oleh jenis burung, wilayah Peralihan juga didominasi oleh fauna jenis burung yang cukup khas, contohnya seperti burung maleo. Hewan tidak berbulu atau berbulu sangat tipis, dikarenakan curah hujan yang rendah, wilayah peralihan menjadi cenderung bersuhu panas sehingga memiliki fauna yang berbulu sangat tipis atau tidak berbulu. Dikarenakan wilayah peralihan sudah terisolasi lebih dulu dengan berbagai wilayah lainnya, fauna di wilayah peralihan pun cukup unik dan hanya dapat ditemui di wilayah peralihan saja. Beberapa di antaranya seperti komodo, anoa, kuskus beruang, burung maleo, babirusa, soa-soa layar, tarsius, burung kakatua, dan sebagainya. Flora dan Fauna Paparan Sahul AustralisWilayah persebaran flora dan fauna di Indonesia yang terakhir adalah wilayah Paparan Sahul atau Dataran Sahul. Paparan sahul adalah istilah untuk menunjuk pada terhubungnyawilayah sebelah timur Indonesia dengan Benua Australia sehingga disebut juga dengan wilayah Australis. Wilayah Paparan Sahul sendiri meliputi Laut Timor menyambung ke Timur di laut Arafura yang menyambung dengan Pulau Papua di bagian timur. Nah, Paparan Sahul ini memiliki tingkat curah hujan yang relatif rendah dan kelembaban udara yang rendah juga, lho. Hal ini pun mempengaruhi jenis flora dan fauna yang ada di sana. Ciri-Ciri Flora Paparan Sahul dan ContohnyaDidominasi oleh vegetasi yang ada di Australia, Paparan Sahul pada awalnya tergabung dengan benua Australia sehingga flora yang ada pun mirip dengan yang ada di Australia. Vegetasi yang ada merupakan vegetasi pegunungan, wilayah Paparan Sahul memiliki bentuk relief yang didominasi oleh wilayah pegunungan, sehingga vegetasi yang ada beradaptasi dengan hal itu. Beberapa contoh flora Paparan Sahul meliputi pohon eucalyptus, pohon sagu, pohon matoa, dan sebagainya. Ciri-Ciri Fauna Paparan Sahul dan ContohnyaMemiliki fauna khas seperti Australia, contohnya kanguru dan koala. Mamalia berukuran kecil, contohnya seperti reptil. Banyak fauna berkantung, hal ini dikarenakan di wilayah Australia memiliki fauna endemik dengan ciri berkantung. Didominasi oleh berbagai burung, Paparan Sahul juga memiliki banyak burung khas seperti cendrawasih dan kasuari. Jarang sekali ada kera atau monyet, hal ini disebabkan oleh kurangnya vegetasi dengan bentuk tinggi dan besar yang menjadi habitat kera dan monyet. Beberapa contoh fauna Paparan Sahul meliputi kanguru, burung cendrawasih, burung kasuari, koala, dan berbagai reptil. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan FaunaTerdapat berbagai faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Berikut Pijar Belajar rangkum berbagai faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Berbagai faktor ini umumnya berpengaruh pada habitat dan kemampuan beradaptasi flora dan fauna. Unsur klimatik, yaitu faktor yang berhubungan dengan iklim. Unsur klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah curah hujan, suhu, angin, hingga kelembaban edafik, yaitu faktor yang berhubungan dengan tanah. Faktor relief bumi geografis, seperti wilayah perbukitan, tanah lapang, dan sebagainya. Faktor makhluk hidup, seperti pembabatan hutan secara liar yang tanpa sadar membuat flora dan fauna dapat terancam punah atau bermigrasi ke habitat yang baru. Baca juga Pengertian Ekosistem, Komponen Penyusun, dan Macam-Macamnya_____________________________________________Wah, ternyata menarik sekali ya persebaran flora dan fauna di Indonesia. Dengan kekayaan flora dan fauna yang ada di Indonesia, kita sebagai warga negara Indonesia harus turut aktif menjaga kelestariannya, ya! Tertarik untuk belajar lebih banyak tentang flora, fauna, dan geografis Indonesia? Sobat Pijar bisa banget mulai berlangganan Pijar Belajar, nih! Pijar Belajar merupakan aplikasi belajar terlengkap untuk SD, SMP, dan SMA yang bisa kamu akses kapan saja dan dimana saja. Pijar Belajar juga memiliki banyak materi, latihan soal, dan video pembahasan yang bisa kamu simak, lho. Yuk, mulai berlangganan Pijar Belajar sekarang juga! Referensi E-Modul Persebaran Flora - Fauna di Indonesia dan Dunia, Direktorat Pembinaan SMA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018. Modul Pembelajaran Geografi SMA Kelas XI, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN, 2020. Flora & Fauna International, Indonesia,
. peta persebaran kayu di indonesia